BeritaTulisan

“SEMANGAT KADER IKATAN DALAM TEMA MUSYAWARAH CABANG IMM KOTA MEDAN XXVI: SPIRIT KOLABORASI, IMM KOTA MEDAN UNTUK SEMUA”

Oleh: Fajar Ananda Rizalen Latiep

A. PENDAHULUAN

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sudah berdiri sejak lama, mulai dari tanggal 14 Maret 1964 M hingga hari ini di tahun 2025 IMM tetap eksis di kalangan mahasiswa. Berbagai organisasi mahasiswa yang hadir di lingkungan kampus seperti Badan Eksekutif Mahasiwa (BEM), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Himpunan Mahasiswa Jurusan dan masih banyak lagi menjadi bukti bahwa IMM bukan satu – satu nya organisasi yang ada dan bersaing untuk mendapat generasi para calon kader yang akan melanjutkan organisasi mahasiswa yang ada.

IMM memiliki tujuan mulia dalam pelaksanaannya sebagai organisasi otonom yang berada dalam naungan Muhammadiyah, yaitu “Mengusahakan terbentuknya akademisi Islam yang berakhlak mulia dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah”. Dalam rangkaian peristiwa yang ada dimulai dari lahirnya IMM hingga menjadi salah satu organisasi mahasiwa yang eksis di dunia kampus, IMM terlibat langsung dengan mahasiswa kampus yang kemudian akan dijadikan sebagai kader ikatan dan selanjutnya akan berkontribusi untuk persyarikatan, masyarakat dan bangsa.

Dalam perkembangan hingga zaman ini, halangan, tantangan dan kritik selalu menyertai perjalanan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah yang membuat semakin hari maka IMM menjadi salah satu pusat sorotan tentang sikap dan sifat mahasiswa terkhusus kader Muhammadiyah dalam menjalankan kehidupan kampus. Persaingan di dalam lingkungan kampus serta perubahan isu sosial menjadi salah satu tantangan yang dihadapi para kader – kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sehingga tidak sedikit kader yang aktif menjadi meredup.

Dalam menjawab halangan, tantangan dan kritik yang menyebar maka IMM itu tidak bisa menjadi agen tunggal yang menyelesaikan seluruh misi sendiri. IMM membutuhkan kader – kader nya yang militan untuk dapat menjawab permasalahan yang ada sehingga pada akhirnya nanti satu demi satu tantangan dapat terjawab dibarengi dengan semangat kolaborasi yang menutup celah kesulitan dalam berorganisasi di lingkungan kampus.

Kolaborasi menjadi aspek penting dalam membesarkan organisasi sebab tanpa adanya semangat kolaborasi dan ketekunan dalam berproses maka dapat dipastikan organisasi tersebut akan redup tanpa ada generasi yang melanjutkan perjuangan para kader terdahulu. Hal ini sangat berbahaya mengingat keinginan dan tujuan yang ada tidak akan tercapai dan perjuangan yang sudah susah payah dilakukan akan sia – sia, mendapatkan status sebagai kader itu mudah namun mempertahankan organisasi yang di masuki agar terus bergerak itu sulit maka daripada itu diperlukan semangat untuk berkolaborasi dengan kader dan pihak eksternal yang mendukung.

Di daerah Kota Medan terutama untuk IMM Kota Medan memiliki potensi besar dalam berkolaborasi dengan pimpinan komisariat yang dipunya dan dengan pihak eksternal lain seperti pemeritahan, kampus dan Lembaga swasta. Hal ini adalah sesuatu yang bisa didapatkan mengingat Kota Medan adalah Ibu Kota dari Sumatera Utara dan salah satu kota besar di Indonesia yang terdapat beberapa universitas dan siklus perekonomian yang cukup lancern, maka dengan ini IMM Kota Medan dapat mampu memperkuat progress yang dalam menjalankan pergerakan mahasiswa yang kuat dan tekun.

Untuk memperkuat basis massa yang ada, IMM Kota Medan harus dapat masuk ke semua kalangan guna memperluas koneksi dan pergerakan progresif. IMM Kota Medan harus menjamin bahwa organisasi yang para mahasiswa/i ini pilih dan jalankan bukanlah organisasi ekslusif yang bergerak berdasarkan kelompok tertentu, tanpa adanya penghalang antar semua kader maka langkah awal untuk meluruskan tekad menuju IMM Kota Medan yang berkemajuan akan semakin dekat.

Dengan mengusung tema “Spirit Kolaborasi, IMM Kota Medan untuk Semua” maka Musyawarah Cabang XXVI IMM Kota Medan diharapkan dapat melahirkan generasi yang maju dan berkembang, melalui wadah yang sakral ini maka IMM Kota Medan dapat menjadi tempat bagi para kader untuk dapat belajar dan bersinergi untuk sama – sama berjuang serta memberi manfaat bagi orang banyak.

Tema yang diangkat ini memiliki makna yang mendalam, menggambarkan tentang tujuan musyawarah cabang yang punya konsep matang untuk saling bersama-sama memupuk semangat kolaborasi dan menjelaskan bahwasannya IMM Kota Medan punya para kader dan para kader punya IMM Kota Medan. Oleh sebab itu penulis akan membedah tema menjadi 2 poin yaitu: Spirit Kolaborasi dan IMM Kota Medan untuk Semua.

 

B. PEMBAHASAN

     a. Spirit Kolaborasi

Makna kolaborasi memberikan kesan bahwa setiap tindakan haruslah memiliki kebersamaan apapun kejadian yang terjadi, kolaborasi organisasi mahasiswa lebih daripada mengajak kerjasama untuk mencapai hal yang diinginkan. Kolaborasi mencakup banyak aspek yang membuatnya menjadi kompleks, ialah bersinergi untuk membangun organisasi bersama agar tujuan serta tindakan yang akan dilakukan dapat berjalan lurus dengan meminimalisir kendala.

Menurut Rahardjo dalam (Diana and Hakim 2021) kolaborasi merupakan konsep relasi diantara organisasi yang mengaitkan satuan strategis dan jaringan untuk dapat mengatur sumber daya yang ada. Hal ini berarti bahwa kolaborasi menjadi landasan awal untuk organisasi dapat berjalan mencapai tujuan yang dirumuskan, dasar ini menjadi cukup kuat mengingat memang konsep organisasi ialah sinergi antar individu bersama. Dalam cakupan IMM Kota Medan maka kolaborasi dapat dicapai dengan dua cara:

  1. Kolaborasi Internal: Dengan cara memulai komunikasi antar pemipin dan anggota maka keselarasan tujuan tiap – tiap individu dapat disatukan. Komunikasi internal yang baik akan mengembangkan organisasi sehat, kerja tim yang solid dan mencegah akan kesalahpahaman (Kepemimpinan Dan Kolaborasi Organisasi Kemahasiswaan Trunojoyo and Dias Arya Purnama 2024)
  2. Komunikasi Eksternal: Membentuk jalinan relasi dengan kemitraan seperti lembaga pendidikan, organisasi mahasiswa lain dan industri akan memperluas kekuatan jaringan dari sumber daya yang ada. Kolaborasi seperti ini akan meningkatkan semangat kader, memudahkan program kerja dan memberi manfaat kepada seluruh pihak terkait (Wati et al. 2022).

Dalam pelaksanaannya, kolaborasi membutuhkan kekuatan sinergi yang kuat dan terarah. Maka dalam pengarahannya dibutuhkan sifat kepemimpinan dari pemimpin yang dapat menjadikan kolaborasi ini suatu hal yang dapat bermanfaat bagi organisasi. Pemimpin dalam organisasi terkhusus dalam pelaksanaan kolaborasi harus dapat mendorong semangat para kader yang ada dan menginspirasi serta memberikan kepercayaan untuk dapat bekerja sama mencapai tujuan diinginkan (Pratiwi et al. 2024).

   b. IMM Kota Medan untuk Semua

Kepemimpinan yang baik adalah sifat dari pemimpin yang dapat mampu membangun sinergi secara bersama dan dapat melaksanakan fungsi dari pengelolaan untuk dapat di atur sehingga mencapai tujuan dari organisasi yang dinaungi (Abrori and Muali 2020). Dalam konteks IMM Kota Medan maka harus dapat memimpin pimpinan dibawahnya, dapat menjadi rumah bagi seluruh kader IMM Se-Kota Medan.

Dalam membangun IMM yang berkemajuan, sangat penting bila komunikasi dapat dikembangkan agar dapat menyelaraskan pikiran antar semua kader maka barulah konsep IMM Medan untuk Semua dapat dilaksanakan. Pola komunikasi yang digunakan dalam pelaksanaan tugas dan pengambilan kebijakan suatu organisasi menjadi salah satu kunci dasar agar organsasi itu dalam mencakup segala pihak yang terkait (Zahra Ramadhani Salsabila et al. 2023). Berdasarkan sub tema maka ini dapat dicakup dalam beberapa poin, yaitu:

  1. IMM Kota Medan: Keterlibatan Semua dan Sosial

Keberagaman pemikiran, sikap dan latar belakang dari tiap – tiap mahasiswa/i juga menjadi tantangan bagi IMM Kota Medan untuk mencakup setiap aspek dari mahasiswa/i  tanpa membeda-bedakan sehingga IMM Kota Medan dapat menjadi rumah bagi semua kader IMM Se-Kota Medan. Ini dapat dikaji dengan acuan dari pemikiran Kuntowijaya (2008) dalam buku Paradigma Islam: Interpretasi untuk Aksi, ia menjelaskan bahwa Islam dalam segi gerakan harus mengarah pada sosial masyarakat sebagaimana Muhammadiyah berdakwah yang salah satunya dengan jalan itu dan bertujuan untuk kemajuan dan perubahan bersama

Dari pemikiran ini maka IMM Kota Medan dapat menjadi wadah kader dan menggerakkan sosial seperti mengadakan bantuan bagi masyarakat kurang mampu, pengabdian masyarakat dan kampanye akan kesadaran lingkungan. Beberapa program ini menjadi salah satu cakupan yang dapat dikaji agar IMM Kota Medan tidak hanya menjadi wadah bagi kader IMM namun juga menjadi ajang merangkul seluruh masyarakat, ini menjadi aspek penting untuk dalam pelaksanaan IMM Medan untuk Semua.

  1. IMM Kota Medan: Keilmuan

Sebagai organisasi yang merawat para kadernya, pemikiran yang kritis dan luasn harus juga di asaha. Merangkul seluruh elemen memang bagus namun harus merawat pemikiran para kadernya, akan sia – sia jika terlalu fokus pada pergerakan untuk merangkul semua tetapi nalar pemikiran tidak dikembangkan. Ini maka pentingnya berpikir kritis dan luan untuk menjaga diri sendiri dan marwah organisasi sehingga tidak meremehkan serta mempermudah jalur dakwah.

Dari pemikiran Ahmad Syafii Maarif (2009) dalam bukunya Islam dalam Bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan menjabarkan bahwa umat Islam harus berpikir berdasarkan rasionalitas dan keilmuan untuk menghadapi perubahan zaman di era global. Dilihat dari pemikiran ini maka IMM Kota Medan dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi dengan mengedepankan rasionalitas dan bercakap tegas sehingga keilmuan dapat ditonjolkan serta mengembangkan budaya literasi yang kuat.

Bahtiar Effendy (2009) dalam bukunya yaitu Islam dan Negara: Transformasi Pemikiran dan Praktik Islam di Indonesia menjadi salah satu pemikiran yang dapat diambil, bahwa Islam harus punya pemandangan yang dinamis dalam keilmuan sehingga berbagai pandangan dapat didapat. IMM Kota Medan dapat mendorong para kader dan pihak terkait untuk aktif dalam meneliti, mengkaji, menulis dan berpandangan yang semua diambil dalam kajian literasi.

  1. IMM Kota Medan: Narasi dan Aksi

Narasi jika tidak dibarengi dengan aksi adalah sia – sia, tindakan ini harus dilakukan mengingat IMM menjadi organisasi yang mewadahi mahasiswa dan mahasiswa identik dengan sifat kritis dan berwawasan. Ketika seluruh kajian ilmu telah di pelajari dan elemen sudah bersatu maka harus ada tindaklanjut dalam bersikap untuk mengkaji lebih lanjut atas setiap hal yang ada, karena ini menjadi salah satu dasar dalam bertindak dan  beraksi selayaknya mahasiswa berintelektual.

Dalam buku Teori Sosial dan Perubahan Sosial oleh Agus S (2019) dikatakan bahwa narasi adalah salah satu elemen penting yang berguna untuk menyiarkan ide-ide berkualitas kepada berbagai pihak terkait. Melihat dari tulisan ini maka ini menjadi penjelasan penting bahwa narasi menjadi senjata yang berpengaruh untuk menggerakkan hati dan jiwa mahasiswa dan masyarakat.

Dalam buku Abdullah Muzakar (2019) di Gerakan Mahasiswa dalam Perspektif Karl Marx disebutkan bahwa mahasiswa selalu menjadi kekuatan strategis untuk menjalankan perubahan. Dengan perspektif ini maka dapat dijelaskan bahwa IMM Kota Medan dapat menjadi pengaruh jika narasi dan aksi dapat berkesinambungan, gerakan ini akan menjadi kekuatan strategis sehingga dapat menjadi hal yang bermanfaat. Kolaborasi antara literasi yang kuat dan aksi nyata dari mahasiswa dan elemen lain akan menjadi satu kesatuan utuh untuk dijadikan suatu perubahan berintelektual.

   c. Tantangan dan Solusi IMM Kota Medan

IMM Kota Medan memang merupakan organisasi yang eksis hingga saat ini, peran penting IMM dalam berbagai bidang menjadi hal yang dapat dijadikan pertimbangan bahwa IMM menjadi organisasi mahasiswa yang berintelektual dan punya nama besar di Kota Medan. Namun dengan besarnya nama ini maka akan ada tantangan yang menjadi bahan diskusi agar kedepannya ini dapat dihadapai, beberapa tantangan dan solusi yang bisa dikaji ialah:

  1. Sinergi Internal dan Eksternal

Kekuatan kerja sama membutuhkan sinergi yang kuat antara kader dan pihak terkait untuk melaksanakan berbagai kolaborasi mulai dari program kerja hingga aksi nyata untuk masyarakat. Tetapi hal ini kerap kali menjadi masalah karena kurangnya komunikasi yang efektif sehingga peran dan kerja sama menjadi sulit untuk dilakukan.

Solusi yang dapat dilakukan bisa seperti meningkatkan komunikasi dan koordinasi antar internal dan eksternal serta memiliki evaluasi untuk perbaikan dengan melaksanakan forum diskusi.

  1. Sumber Daya dan Dana

Tantangan lain yang sering kali terjadi ialah kekurangan sumber daya dan pendanaan yang menjadi kendala untuk pelaksanaan program kerja, kekurangan sumber daya lain juga menjadi kesukaran untuk menggerakkan organisasi sehingga kerap kali minim program dan tidak aktif.

Solusi yang bisa dilakukan adalah menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga baik negeri dan swasta sehingga hubungan kerja sama ini dapat bermanfaat bagi IMM Kota Medan. Kerja sama yang dijalin akan menghasilkan sumber daya lain yang dapat di kolaborasikan untuk dapat digunakan sebagai bantuan bagi organisasi.

  1. Adaptasi terhadap Teknologi dan Digitalisasi

Era teknologi dan digital akan terus berkembang maka daripada itu organisasi mahasiswa harus beradaptasi dengan era yang ada, ini menjadi tolak ukur perkembangan organisasi agar kedepannya aspek digital akan terus meningkat maka seluruh elemen yang ada harus berkembang mengikutinya.

Solusi yang dapat dilakukan adalah mengembangkan platform online agar organisasi dalam menyentuh ranah digital, aspek ini menjadi perkembangan yang dapat meningkatkan organisasi tersebut. Masa depan organisasi akan baik jika internal dapat melek terhadap perkembangan zaman.

 

C. KESIMPULAN

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Medan punya peran yang strategis dalam meningkatkan kesadaran intelektual, gerakan sosial dan semangat kolaborasi. Dengan memakai tema “Spirit Kolaborasi: IMM Kota Medan untuk Semua” maka wadah ini membuktikan bahwa organisasi akan terus berjalan secara intelektual, humanis dan berperan selayaknya mahasiwa.

Kolaborasi adalah peran utama dalam memperkuat peran IMM dari aspek internal dan eksternal. Melalui kerja sama dengan pihak kampus, lembaga dan pemerintahan akan membantu IMM Kota Medan dapat bergerak ke arah yang lebih baik. Namun tantangan, halangan dan kritik pasti akan selalu dihadapi, strategi dalam menyelesaikan hal ini menjadi hal yang dapat dikaji di tiap diskusi kemahasiswaan. Oleh karena itu IMM Kota Medan harus memperkuat komunikasi antar pimpinan dan masyarakat luas sehingga peran IMM tidak hilang di antara organisasi mahasiswa lain.

Di akhir, IMM Kota Medan bukan hanya milik beberapa orang saja, semangat kolaborasi harus ditanamkan untuk menjadi gerakan yang  berkemajuan . Spirit kolaborasi bukan hanya slogan untuk tema kegiatan namun menjadi tujuan bagi IMM Kota Medan untuk masuk di segala elemen masyarakat dan akademik serta dapat menjadi agen perubahan menuju tujuan yang progresif dan berintelektual.

REFERENSI

  1. Jurnal

Abrori, Muhammad, and Chusnul Muali. 2020. “Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah.” JUMPA : Jurnal Manajemen Pendidikan 1(2).

Diana, D, and L Hakim. 2021. “Kolaborasi Antara Perguruan Tinggi, Industri Dan Pemerintah: Tinjauan Konseptual Dalam Upaya Meningkatkan Inovasi Pendidikan Dan Kreatifitas Pembelajaran Di Perguruan Tinggi.” Prosiding Konferensi Nasional Ekonomi … 1177: 1–14. https://jurnal.umj.ac.id/index.php/KNEMA/article/view/9063/5358.

Kepemimpinan Dan Kolaborasi Organisasi Kemahasiswaan Trunojoyo, Meningkatkan, and Francisco Dias Arya Purnama. 2024. “PT. Media Akademik Publisher STRATEGI KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM.” Jma) 2(1): 285–308.

Pratiwi, Aulia Afifa et al. 2024. “Indonesian Journal of Economics , Management , and Accounting Peran Kepemimpinan Organisasi Mahasiswa Terhadap Solidaritas Mahasiswa Di Lingkungan Politeknik STIA LAN Jakarta.” 1(5): 340–50.

Wati, Candra Nugraha, YL Sukestiyarno, DYP Sugiharto, and Suwito Eko Pramono. 2022. “Kolaborasi Perguruan Tinggi Dan Industri Dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka ( MBKM ).” Jurnal Pascasarjana UNNES: 202–8.

Zahra Ramadhani Salsabila, Yuan, Khomsahrial Romli, Rini Setiawati, and Muhamad Bisri Mustofa. 2023. “ANALISIS KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN OKU TIMUR.” AT-TAWASUL 2(2).

  1. Buku

Kuntowijaya. (2008). Paradigma Islam: Interpretasi untuk Aksi. Mizan

Maarif, A. S. (2009). Islam dalam Bingkai Keindonesiaan dan  Kemanusiaan. Mizan

Effendy,B. (2009). Islam dan Negara: Transformasi Pemikiran dan Praktik Politik Islam di Indonesia. Paramadina

S. Agus S. (2011). Teori Sosial dan Perubahan Sosial. LP3ES.

Muzakkar, A. (2019). Gerakan Mahasiswa dalam Perspektif Karl Max. Yayasan Suluh Rinjani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.

Copy link
Powered by Social Snap