Jangan Sampai Kehilangan Jati Diri Demi Menyenangkan Semua Orang

Kamu tidak perlu diterima semua orang. Jika kamu terus sibuk menyenangkan semua mata, maka kamu akan
kehilangan diri kamu sendiri. Seperi Bilal bin Rabah, dia benci tuannya, disiksa karena keimanannya, tapi
justru langkahnya terdengar di surga karena Allah yang menerimanya, bukan manusia. Kamu cukup dicintai
Allah dan orang yang melihatmu dengan mata iman,bukan mata dunia. Jangan kejar yang membuat iri mata
orang lain. Jika dia cantik atau tampan, tapi membuat kamu cemas, maka itu bukan pasangan melainkan
tekanan.

Rasulullah bersabda,“Pilihlah karena agamanya, niscaya kamu beruntung.”

Karena paras akan pudar, tapi iman dan akhlak akan tumbuh semakin indah. Kamu butuh yang membuatmu
tenang saat dunia gaduh, bukan yang bikin kamu semakin lelah dengan permintaannya. Jangan biarkan
siapapun ngerendahin kamu demi bisa “bersama”. Jika kamu harus jadi kecil agar dia terlihat besar, maka
kamu sedang membunuh harga dirimu sendiri.

Rasulullah, walau manusia paling mulia, tetap mencium kening istrinya, membiarkan Aisya bersandar dan
mendengarkan keluhannya tanpa merendahkan. Yang mulia justru tahu caranya meninggikan hati orang yang
dia cintai. Jangan pilih yang membuatmu lupa akan akhirat, jika kamu jalan dengan orang yang jauh dari Allah,
maka cepat atau lambat kamu juga akan terseret jauh.

Lihat Ummu Sulaim, ia menolak lamaran dari lelaki kaya, lalu berkata: “Aku tak bisa menikah dengan orang
yang belum mengenal Allah.”

Cinta bukan soal rasa nyaman, tapi soal tujuan akhir: menuju surga bersama. Ingat! Semua yang tidak
terkoneksi pada Allah, semua yang menyimpang dari Islam, semua yang tidak sesuai dengan Nabi maka hanya
akan membuatmu sakit dan kecewa.

 

Penulis: Aini