MIRIS! Kematian gajah di India karena ledakan pada mulut gajah. Ulah siapa? Ini Pembahasannya.
Hewan merupakan salah satu makhluk hidup yang di ciptakan oleh Tuhan untuk menjadi salah satu dari beberapa makhluk hidup lainnya yang menenmpati bumi. Hubungan antara Manusia, Hewan, dan Tumbuhan sudah berdampingan dari zaman dahulu hingga sekarang ini.
Namun, banyak hal yang tidak sejalan dan selaras daripada ke tiga makhluk yang menempati bumi ini. Contoh saja siklus rantai makanan antara Manusia, Hewan dan Tumbuhan, siklus berdampingan dan siklus lainnya.
Pada pembahasan kaliini, kita berfokus kepada Hewan dan Manusia yang Tuhan beri Otak yang dalam bahasa kesehatannya di sebut sebagai enchepalon yang merupakan pusat dari system saraf yang mengatur kinerja seluruh tubuh, yang mana otak juga dimiliki oleh manusia dengan fungsi yang sama. Perbedaan signifikan antara Hewan dan Manusia buian hanya terletak daripada fisik nya saja, namun juga terletak pada naluri dan akal. Hewan hanya mengandalkan nalurii nya dalam menjalani hidup, sedangkan manusia memiliki akal yang diandalkan dalam menjalani hidup.
Tapi, pernahkah terlintas kepada kita mengapa kehidupan kedua makhluk ini tidak dapat berjalan berdampingan seutuhnya? Kita ambil contoh kasus baru-baru ini yang melibatkan Gajah di India dari famili Elephantidae dan ordo Proboscidea yang sengaja diberi makan nenas yang berisi petasan oleh manusia yang tidak bertanggung jawab, padahal kondisi gajah tersebut tengah mengandung usia janin belasan minggu, ledakan petasan tersebut mengakibatkan robek nya saluran mulut gajah yang mengakibatkan gajah tersebut tidak bias mengkonsumsi makanan yang dibutuhkan oleh dirinya dan janinnya. Dan akhirnya, gajah tersebut ditemukan mati di sebuah perairan sungai dengan posisi janin dalam kandungannya juga ikut mati bersamanya.
Focus titik pembahasan, apa yang terdapat di bagian mulut gajah yang robek itu? Pada bagian anatomi mulut bagian depan terdapat bibir,gigi bagian depan, gusi dan lidah yang menjadi pusat utama pengendalian untuk mengambil dan mengunyah makanan. Pada kasusu ini, anatomi bagian depan gajah tersebut hancur yang menyebabkan gajah kehilangan fungsi dalam mengambil dan mengunyah makanan yang akan masuk kedalam mulutnya. Pada anatomi bagian belakang, terdapat kelenjar ludah dan lidah bagian dalam yang berguna utuk mengubah enzim enzim tertentu menjadi zat gula sederhana yang dibutuhkan oleh tubuh. Bicara tentang anatomi mulut tentu juga tidak lepas dari pembahasan seputar sistem saraf di dalamnya. Pasalnya, fungsi rongga mulut beserta “isinya” tidak akan berjalan tanpa ditunjang oleh sejumlah saraf.
Untuk urusan sensorik, rongga mulut didukung oleh saraf trigeminal (CN V). Pada langit-langit mulut, terdapat saraf CN V2 yang terdiri dari:
- Palatine dan nasopalatine (Langit-langit keras)
- Lesser palatine (Langit-langit lunak)
Sementara itu, lidah ditunjang oleh 2 (dua) jenis saraf, yakni saraf lingual untuk menjalankan fungsi bicara dan chorda tympani untuk menjalankan fungsi deteksi rasa. Saraf lingual merupakan bagian dari saraf trigeminal, sedangkan chorda tympani adalah cabang dari saraf wajah . Anggota rongga mulut lainya yaitu pipi ditunjang oleh saraf buccal. Sama seperti saraf lingual, saraf buccal juga merupakan bagian dari saraf trigeminal.
Maka, tak heran jika gajah akhirnya ditemukan mati karena fungsi utama daripada mulut tidak bias berfungsi sebagaimana mestinya. Apakah manusia, makhluk yang diberi akal yang tidak terdapat pada makhluk lainnya pantas melakukan tindakan tidak terpuji tersebut? Hal itu penulis serahkan kepada para pembaca untuk menjawab.
Penulis : Oki
poto : www.google.com
Asiqq
Mantap terus lanjut kan berita-berita yang tidak memiliki unsur sara dan hoax. Perlu lebih dikembangkan dan berkembang lagi yang seperti ini.
baik, terimakasih sarannya