Indonesia Buka Pintu untuk RS Asing, Prof. Ridha: Investasi Strategis Perkuat Sistem Kesehatan Nasional!
RRI Medan kembali menggelar Dialog Aspirasi Sumut dengan topik hangat bertajuk “Rumah Sakit Asing dan Tantangan Pelayanan Medis”. Dialog ini menjadi respons atas kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang membuka izin operasional bagi rumah sakit dan kampus asing untuk beroperasi di Indonesia. Acara yang digelar pada Jumat, 18 Juli 2025 ini menghadirkan sejumlah narasumber penting dari berbagai latar belakang profesional.
Salah satu pembicara utama adalah Prof. Dr. dr. Ridha Dharmajaya, Sp.BS(K), yang menyampaikan pandangan strategisnya sebagai seorang dokter dan akademisi. Menurut Prof. Ridha, kebijakan ini merupakan langkah berani dan perlu dilihat sebagai bentuk investasi jangka panjang dalam memperkuat sistem kesehatan nasional.
“Lebih dari dua juta warga Indonesia berobat ke luar negeri setiap tahun. Negara seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand menjadi destinasi utama. Uang yang keluar bahkan mencapai Rp165 triliun per tahun. Ini bukan sekadar soal teknologi, tapi tentang kepercayaan terhadap mutu layanan dan profesionalisme medis,” ujar Prof. Ridha.
Dalam pandangannya, kehadiran rumah sakit asing dapat memicu daya saing rumah sakit dalam negeri, membuka peluang transfer pengetahuan dan teknologi, menyerap tenaga medis lokal dalam ekosistem global, serta mengurangi ketergantungan pada medical tourism.
“Kesehatan tidak boleh menjadi barang mewah. Ia harus menjadi hak rakyat, dengan mutu kelas dunia tanpa harus ke luar negeri,” tegasnya.
Selain Prof. Ridha, hadir pula Padian Adi S. Siregar selaku Ketua LAPK, dan Sony Efriadi, S.K.M., M.Kes., praktisi kesehatan sekaligus Ketua Tim Tata Kelola Program Kesehatan Aceh-Sumut. Ketiganya sepakat bahwa kebijakan ini memerlukan pengawalan ketat agar benar-benar menghadirkan perubahan nyata dalam sistem, budaya layanan, dan penghargaan terhadap profesi tenaga kesehatan di tanah air.
Dialog ini diharapkan menjadi wadah refleksi sekaligus komitmen bersama untuk menjadikan kesehatan sebagai pilar utama pembangunan nasional yang inklusif dan berkeadilan.