Demonstrasi Berujung Ricuh di DPRD Sumatera Utara, Mahasiswa Tolak Kenaikan Tunjangan DPR
Ruangkaji.id – Ratusan mahasiswa dari berbagai aliansi menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Sumatera Utara, Medan, pada Selasa sore, 26-27 Agustus 2025. Mereka menyuarakan penolakan keras terhadap kenaikan tunjangan anggota DPR RI yang dianggap fantastis dan jauh dari kondisi ekonomi rakyat banyak. Aksi ini diawali dengan pembakaran ban dan penyeruan tuntutan agar anggaran DPR dialihkan untuk program yang lebih menguntungkan rakyat.
Semakin memanasnya situasi menyebabkan massa aksi berusaha menerobos masuk ke dalam gedung DPRD dengan menjebol pagar pengaman. Aparat kepolisian yang berjaga ketat berupaya menghalau dengan mengerahkan water cannon dan menembakkan gas air mata. Bentrokan tak terhindarkan, dialog antara pengunjuk rasa dan polisi berubah menjadi saling dorong dan pengejaran yang membuat demonstran berhamburan ke berbagai arah.
Para koordinator aksi menegaskan tuntutan lain berupa penghapusan tunjangan mewah DPR, penyesuaian gaji anggota DPR dengan UMK dan UMP, serta pengesahan RUU anti korupsi dan perampasan aset yang hingga kini belum berlaku. Aksi ini juga menyoroti ketidaktransparanan hasil audit PPK dan KPK, yang menurut mereka harus segera terbuka demi kepentingan publik. Mereka menilai DPR selama ini lebih berpihak kepada pemodal dibandingkan rakyat.
Walau demonstrasi ini berakhir dengan kericuhan dan sejumlah mahasiswa ditangkap, para aktivis berjanji akan melanjutkan perjuangan mereka sampai aspirasi rakyat benar-benar didengar. Pihak kepolisian terus menyisir area untuk membubarkan massa yang tersisa dan memastikan ketertiban kembali di kawasan DPRD Sumatera Utara. Demonstrasi ini menjadi gambaran nyata kekecewaan masyarakat terutama generasi muda terhadap kinerja dan kebijakan DPR RI saat ini.