Dr. Rifan : Memaknai Pesan KH Ahmad Dahlan Refleksi Menjelang Muysda Ke-4 Muhammadiyah Labura
Aekkanopan, 26 Mei 2023
Dr. Rifan Eka Putra Nasution, CPS (Anggota Badan Pengawas LazisMu Labura)
Muhammadiyah, sebuah gerakan Islam yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan pada tahun 1912 di Yogyakarta, telah menjadi kekuatan yang berpengaruh dalam perjalanan sejarah Indonesia. Sejak awal berdirinya, Muhammadiyah telah berkomitmen untuk memajukan umat Islam dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari pendidikan, sosial, hingga pemberdayaan ekonomi.
Dalam perkembangannya, Muhammadiyah telah menunjukkan kemajuan yang luar biasa, baik dalam skala nasional maupun internasional. Hal tersebut tidak terlapas dari ajaran dan pesan pendiri Muhammadiyah. Salah satu pesan yang paling menarik untuk direnungi adalah, “Menjadilah dokter sesudah itu kembalilah kepada Muhammadiyah. Jadilah master, insinyur, dan profesional lalu kembalilah kepada Muhammadiyah sesudah itu.”
Pesan ini mengajak kita untuk mengembangkan diri sebagai individu yang berkualitas dan berhasil dalam bidang profesional kita, sambil tetap memelihara dan memperkuat hubungan dengan organisasi Islam Muhammadiyah. Perserikatan ini didirikan bukan hanya untuk satu atau dua generasi melainkan lintas generasi dan sepanjang masa.
Dalam masa lalu, Muhammadiyah memainkan peran penting dalam melawan penjajahan dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Gerakan ini tidak hanya menjadi penyebar dakwah dan pengembang keilmuan, tetapi juga aktif dalam membangun infrastruktur sosial dan pendidikan bagi masyarakat. Pada saat itu, Muhammadiyah menjadi wadah bagi para intelektual Muslim yang ingin berkontribusi dalam pembentukan negara yang merdeka dan berkeadilan.
Saat ini, Muhammadiyah terus berkembang dan mengalami kemajuan yang signifikan di berbagai bidang. Di sektor pendidikan, Muhammadiyah telah mendirikan banyak sekolah, perguruan tinggi, dan lembaga pendidikan lainnya, yang memberikan akses pendidikan berkualitas bagi masyarakat dari berbagai lapisan. Muhammadiyah juga terlibat dalam kegiatan sosial, misalnya melalui program-program bantuan kemanusiaan dan upaya pemberdayaan masyarakat. Organisasi ini juga aktif dalam mendukung pengembangan ekonomi umat dengan menggerakkan koperasi-koperasi dan usaha mikro.
Melihat ke depan, Muhammadiyah memiliki potensi besar untuk terus berkembang dan memberikan dampak yang positif. Dalam era globalisasi dan tantangan yang terus berkembang, Muhammadiyah harus terus beradaptasi dengan perubahan dan menghadapi berbagai isu sosial dan keagamaan yang muncul. Dalam hal ini, Muhammadiyah dapat memainkan peran yang kunci dalam merespons tantangan-tantangan tersebut dengan menjaga integritas nilai-nilai Islam dan menyediakan solusi yang relevan bagi umat dan masyarakat luas.
Selain itu, Muhammadiyah juga memiliki peluang untuk memperkuat perannya sebagai pemimpin dalam inovasi pendidikan, pengembangan ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat. Dengan terus berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan, Muhammadiyah dapat menjadi pusat keilmuan yang menghasilkan ide-ide baru dan memberikan kontribusi yang signifikan dalam pembangunan nasional dan kemajuan umat Islam.
Menjelang Musyawarah Daerah Muhammadiyah ke-4 Kabupaten Labuhanbatu Utara, adalah waktu yang tepat untuk merenung dan merujuk kepada pesan yang diwariskan oleh KH. Ahmad Dahlan. Kita harus merefleksikan pencapaian kita sebagai bagian dari Muhammadiyah di Kabupaten Labuhanbatu Utara. Kita dapat mengingat bagaimana kita telah melaksanakan berbagai program dan kegiatan yang relevan dengan visi Muhammadiyah yaitu mencapai Islam rahmatan lil rahmatan lil alamin.
Perserikatan ini adalah wadah perjuangan umat dan tidak didirikan untuk komunitas atau etnis tertentu. KH. Ahmad Dahlan juga berwasiat sebelum meninggal, “Aku titipkan Muhammadiyah ini kepadamu.” Mengapa pendiri Muhammadiyah ini menggunakan kata titipkan. Tentu saja agar cita-cita mulia Muhammadiyah untuk mewujudkan Indonesia dan Islam berkemajuan tetap terjaga dan terus diupayakan pencapaiannya. Tentu agar Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dikembangkan untuk kemajuan bangsa. Kemajuan perserikatan bukan untuk pribadi, kelompok orang atau pihak-pihak tertentu.
Pesan yang sangat berkesan dan memberi tanggung jawab besar dari KH. Ahmad Dahlan. Hal itu merupakan sebuah amanat yang membangkitkan semangat dan rasa kepemilikan terhadap gerakan Islam Muhammadiyah. Pesan tersebut mengandung makna yang mendalam dan mengingatkan akan peran dan tanggung jawab kita sebagai anggota, warga, atau sekedar simpatisan Muhammadiyah.
Saat kita merefleksikan pesan pendiri, kita disadarkan akan pentingnya menjaga dan mengembangkan Muhammadiyah sebagai suatu gerakan yang bermakna. Pesan tersebut mengingatkan kita untuk meneruskan perjuangan yang telah dimulai oleh KH. Ahmad Dahlan, baik dalam pengembangan ilmu pengetahuan, pelayanan sosial, maupun penyebaran dakwah yang mengedepankan keberagaman dan inklusivitas.
Pesan ini juga menegaskan bahwa Muhammadiyah bukanlah milik individu semata, melainkan amanat yang diwariskan oleh pendahulu kita. Oleh karena itu, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga integritas dan prinsip-prinsip Muhammadiyah, serta melanjutkan pengembangan gerakan ini agar tetap relevan dan memberikan dampak positif dalam masyarakat.
Saat kita merenung dan merefleksikan pesan-pesan pendiri Muhammadiyah, mari kita melihat ke masa depan Muhammadiyah Kabupaten Labuhanbatu Utara dengan optimisme. Kita dapat membayangkan Muhammadiyah sebagai gerakan yang semakin berkembang dan berpengaruh, dengan jangkauan yang lebih luas dan kontribusi yang lebih besar dalam membentuk masyarakat yang lebih baik.
Pesan lainnya yang mengakar kuat adalah “hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari hidup di Muhammadiyah”. Pesan tersebut merupakan sebuah pernyataan yang mengandung makna mendalam dan memiliki konotasi penting dalam konteks gerakan Muhammadiyah. Adagium ini mengajarkan kita tentang sikap dan semangat yang harus dimiliki sebagai anggota Muhammadiyah.
Pertama-tama, “hidupilah Muhammadiyah” mengingatkan kita untuk hidup secara aktif dan berkontribusi dalam gerakan Muhammadiyah. Hal ini menekankan pentingnya terlibat secara langsung dalam berbagai program dan kegiatan Muhammadiyah yang relevan dengan visi dan misinya.
Selanjutnya, “jangan mencari hidup di Muhammadiyah” menunjukkan bahwa tujuan kita bukanlah semata-mata mencari kehidupan pribadi atau keuntungan materi di dalam gerakan Muhammadiyah. Pesan ini mengajarkan kita untuk mengutamakan tujuan yang lebih mulia, yaitu berkontribusi dan melayani umat serta masyarakat secara keseluruhan. Muhammadiyah bukanlah tempat mencari keuntungan pribadi, tetapi merupakan panggung untuk berjuang demi kebaikan bersama.
Pesan ini juga mengingatkan kita untuk tidak melihat Muhammadiyah sebagai sarana mencari popularitas atau jabatan semata. Sebaliknya, kita harus fokus pada upaya nyata dalam memajukan gerakan ini, tanpa mencari keuntungan pribadi atau posisi yang lebih tinggi. Hal ini mendorong sikap rendah hati, integritas, dan komitmen yang tulus dalam menjalankan perjuangan Muhammadiyah.
Menjelang Musyawarah Daerah Muhammadiyah ke-4 di Kabupaten Labuhanbatu Utara, tulisan ini menjadi panggilan untuk merenung, merefleksikan, dan bersiap menghadapi masa depan yang lebih berkemajuan. Dalam melaksanakan pesan KH. Ahmad Dahlan, kita dapat menciptakan strategi dan rencana aksi yang konkret untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan umat Islam di daerah ini.
Dengan menjalankan pesan-pesan KH. Ahmad Dahlan, Muhammadiyah dapat terus berkembang sebagai gerakan Islam yang berkemajuan, memberikan kontribusi nyata dalam pendidikan, sosial, dan ekonomi, serta menjawab tantangan zaman dengan kebijaksanaan dan keberanian. Mari kita bersatu dan bekerja sama untuk mewujudkan visi Muhammadiyah yang inklusif, progresif, dan berdampak positif bagi masyarakat dan umat Islam.