BeritaTulisan

Adab Dahulu, lalu Ilmu

Allah berfirman : ةٍ ﺰَ ﻤَ ﱡﻟ ةٍ ﺰَ ﻤَ ﻫُ ﻞﱢ ُﻜﱢﻟ ﻞٌ ﻳْ وَ

Artinya: Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela.

Dari awal ayat saja Allah sudah memberi tahu kita bahwa orang-orang yang menghina dan merendahkan orang lain adalah orang yang terlaknat. Allah berkata, “wailun wail” itu adalah salah satu nama jurang di neraka. Ancamannya tidak main-main, apalagi orang yang kita cela adalah orang yang secara status sosial nya lebih rendah dari kita. Kita sama-sama tau bahwa nabi Muhammad adalah pelindung dan penyayang bagi orang-orang fakir dan miskin.

Allah mengajarkan kita famassa ilafala tazhar, terhadap anak yatim kamu jangan semena-mena. Wamassa ilafala tanhar, dan kepada fakir miskin janganlah kamu hardik mereka. Kalau kita ingin menjadi orang yang disayang Allah dan Rasulnya, kita harus menjadi pelindung dan penolong bagi orang-orang yang fakir dan miskin, bukan malah sebaliknya, apalagi mengolok-oloknya.

Rukajiers tahu tidak? ternyata surah Al-humazah ini diturunkan untuk 2 orang loh, yaitu Al aqnas bin Syarief dan Walid bin Mughirah. Mereka adalah orang-orang yang mempunyai panggung sosial, memiliki followersnya yang banyak, dan mempunyai banyak harta. Nah, dua orang ini adalah orang yang suka menghina dan mencela kaum muslimin karena pada saat itu pengikut Rasul sebagian besar berasal dari golongan budak dan orang miskin, salah satunya Bilal bin Rabbah. Begitu mereka mendengar namanya,mereka tertawa dan berkata, “Haha budak hitam dari Ethiopia, dia bisa apa?”. Lalu mereka bertanya, “siapa lagi yang masuk Islam” dan dari golongan mereka menjawab, “Yasir”. Lantas mereka tertawa lagi , “Haha Ayah dan Ibu nya sudah kami bunuh,memangnya bisa apa mereka?”. Lalu kembali bertanya lagi, “siapa lagi yang masuk Islam?” mereka menjawab, “Hubab” Lalu mereka menertawakannya lagi, “ dia hanya seorang tukang pandai besi”.

Nah,karena mereka memiliki kebiasaan buruk seperti itu, maka Allah turunkanlah surah Al-humazah dan Allah juga memberi tahu kita janganlah kita suka mencela, menghina, apalagi merendahkan seseorang. Karena bisa jadi seseorang yang dicela itu lebih baik daripada yang mengcela.

Penulis: Aini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.

Copy link
Powered by Social Snap