BeritaSosial

Perang di Gaza Kembali Terjadi

Ruangkaji.id – Israel kembali melancarkan serangan udara ke Gaza hingga Selasa 18 Maret 2025, sedikitnya 400 warga sipil termasuk perempuan dan anak-anak tewas dalam serangan besar-besaran itu. Serangan udara Gaza ini menjadi yang pertama sejak gencatan senjata Israel Hamas dimulai Januari. Serangan ini pun menghancurkan kesepakatan gencatan senjata dan membawa Gaza kembali ke ambang perang. Dalam serangan yang terjadi pada Selasa pagi waktu setempat, saat warga Palestina tengah sahur, Israel menargetkan berbagai lokasi di jalur Gaza. Lantas, apa yang perlu diketahui di balik serangan udara Israel tersebut?

Perdana Menteri Israel, penjamin Netanyahu menyalahkan Hamas atas berlanjutnya konflik. Netanyo perdali
Hamas menolak proposal pembebasan sandra yang diajukan utusan Amerika Serikat dan negara mediator
lainnya. Militer Israel pun menegaskan operasi ini akan terus berlanjut bahkan bisa diperluas melampaui
serangan udara. Jika Hamas tidak membebaskan semua sandra.

Sejumlah negosiator sebelumnya telah berusaha memediasi kelanjutan setelah genjatan senjata fase
pertama, berakhir pada 1 Maret 2025. Namun, Hamas dan Israel berbeda pendapat, sehingga negosiasi
buntu. Sesuai proposal yang disodorkan utusan AS untuk Timur Tengah Stevekov, Israel menginginkan
perpanjangan gencatan senjata tahap 1 selama Ramadan hingga paskah dan pembebasan sandra. Sementara
Hamas tetap menginginkan penghentian perang secara permanen dan penarikan penuh pasukan Israel dari
Gaza.

Hamas mengejam Israel dan menyebutnya sebagai hukuman mati bagi para sandra. Kelompok ini menuduh
Netanyahu sebagai pihak yang menggagalkan perjanjian genjatan senjata. Hamas juga menuding Netanyahu
sengaja memanfaatkan konflik ini untuk kepentingan politiknya di dalam negeri.

Serangan Israel telah menyebabkan ratusan korban jiwa, mayoritas anak-anak, wanita dan lansia.
Kementerian kesehatan Gaza melaporkan 413 orang tewas hingga Selasa pagi. Serangan ini juga menyasar
sekolah, camp pengusi dan infrastruktur sipil. Tidak hanya itu, seorang Jenderal Hamas Mahmud Abu Wafa
dilaporkan tewas dalam serangan tersebut. Dilaporkan, Israel berkonsultasi dengan pemerintahan Presiden
Donald Trump sebelum kembali melancarkan serangan ke Gaza. As pun, disebut memberi restu atas
serangan ini. Juru bicara gedung putih Caroline Levit mengatakan, Hamas, Haoti dan Iran akan menghadapi
konsekuensi yang besar.

 

Penulis: Aini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.

Copy link
Powered by Social Snap