BeritaKesehatanPolitikSosial

Dadan Hindayana menegaskan BGN akan menerapkan wajib sertifikasi keamanan pangan untuk semua SPPG

Pemerintah dan DPR telah mengadakan rapat untuk mengevaluasi pelaksanaan program makan bergizi gratis
MBG. Dalam rapat bersama dengan DPR, BGN dan juga Kemenkes, mereka berkomitmen untuk memastikan
pencegahan kejadian keracunan usai menyantap MBG.

Presiden Prabowo Subianto memperketat standarisasi kebersihan dan keamanan dalam pelaksanaan
program makan bergizi gratis atau MBG untuk mencegah kasus keracunan terulang. Presiden menegaskan
semua satuan pelayanan pemenuhan gizi atau SPPG harus dilengkapi alat cuci ultraviolet untuk
membersihkan ompreng MBG. Prabowo juga meminta tes kit atau pengujian sebelum makanan dikirim ke
penerima manfaat.

Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana menindaklanjuti perintah presiden dengan mengambil langkah
penutupan terhadap SPPG yang tidak taat pada standar operasional atau SOP. Kita memberikan tindakan bagi
SPPG yang tidak mematuhi SOP dan juga menimbulkan kegaduhan. Kita tutup sementara sampai semua
proses perbaikan dilakukan dan kemudian mereka juga harus mulai memitigasi terkait juga dengan trauma
yang akan timbul pada penerima manfaat. Oleh sebab itu, penutupan bersifat sementara tersebut waktunya
tidak terbatas tergantung dari kecepatan SPPG yang mampu melakukan penyesuaian diri dan juga menunggu
hasil investigasi.

Dadan menegaskan BGN juga akan menerapkan wajib sertifikasi keamanan pangan untuk semua SPPG. Jadi di
SPPG nanti akan berlaku dua sertifikasi yaitu sertifikasi higienis SLHS dari Kementerian Kesehatan atau Dinas
Kesehatan dan kemudian sertifikasi HACP dari Lembaga Independen untuk Keamanan Pangan. Setelah
melakukan rapat koordinasi lintas lembaga, disepakati bahwa puskesmas dan UKS akan lebih banyak
dilibatkan di dalam hal mitigasi kesehatan dan menangani darurat.

Selain itu BGN juga mewajibkan seluruh SPPG menggunakan air galon untuk kebutuhan air masak. Kemudian
kita juga menyarankan untuk lebih meningkatkan sanitasi, terutama untuk memasak. Tentang rapid tes, BGN
juga mewajibkan seluruh SPPG mematuhinya sesuai arahan Presiden Prabowo.

Pak Presiden sudah memerintahkan, agar di setiap SPPG memiliki alat rapit tes yang bisa digunakan untuk
menguji makanan yang sudah dimasak sebelum diedarkan dan ini sudah diterapkan di SPPG yang dibangun
oleh Polri. Kementerian Kesehatan telah menemukan sejumlah penyebab keracunan di program Makan
Bergizi Gratis. Secara medis pemicu keracunan MBG terbagi tiga yakni akibat bakteri, virus, dan zat kimia.
MBG merupakan program prioritas Presiden Prabowo dan akan dilanjutkan terus untuk memenuhi gizi anak
Indonesia.

 

Penulis: Aini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.

Copy link
Powered by Social Snap