BeritaEkonomi

Indonesia Menjadi Raja Minyak Kelapa Sawit Dunia

Ruangkaji.id – Indonesia kini menjadi raja minyak kelapa sawit dunia. Lebih dari 47 juta ton minyak kelapa sawit dihasilkan pada tahun 2023. Dibalik prestasi ini, lebih dari 16,2 juta orang bergantung padanya. Disinilah dilema dimulai, pertumbuhan sawit yang pesat membawa konsekuensi buruk. Sawit dianggap sebagai perusak lingkungan dalam 20 tahun terakhir. 3 juta hektar hutan tropis hilang, memicu tergerusnya keanekaragaman hayati dan turut mendorong terjadinya perubahan iklim Global. Hal ini mengundang sebuah pertanyaan besar “Sanggupkah kita hidup tanpa sawit?”

Kelapa sawit pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada masa kolonial dan sejak itu tumbuh menjadi salah satu komoditas utama yang menggerakkan ekonomi negara. Sawit pertama kali masuk ke Indonesia itu tahun 1848 jadi, sudah hampir 170 tahun yang lalu, ditanam di Kebun Raya Bogor. Ada empat pohon dari Afrika sebagai tanaman koleksi. Di Indonesia mulai dibudidayakan secara komersil itu tahun 1911 oleh Adrian Halley, dia melihat kelapa sawit yang ditanam secara ornamental sebagai hiasan di Tanjung Murawa. Sawit itu sangat bagus, kandungan minyaknya tinggi, buahnya besar, dia berpikir ini bagus untuk sumber minyak nabati.

Meskipun penting bagi ekonomi, sawit sering dikaitkan dengan emisi karbon yang tinggi. Faktanya, kita bergantung pada sawit lebih dari yang kita sadari namun,dampaknya bisa menghancurkan. Mungkin bukan soal menghapus sawit melainkan mengelolanya dengan cara yang lebih bijak. Jadi, kelapa sawit memang kontroversial tapi apakah kita siap hidup tanpanya?

 

Penulis: Aini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.

Copy link
Powered by Social Snap