KajianReligiSosial Masyarakat

PELAJARAN DARI PENGORBANAN NABI IBRAHIM AS

Oleh : Ustadz Deki Irwanda, S.Pd

اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَر اَللَّهُ اَكْبَرْ 9X

اَللَّهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً
ـ
لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَلاَنَعْبُدُ اَلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ
وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُوْنَ
لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْـدَهُ وَنَصَرَعَبِدَهُ
وَاَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ

لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ . اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ

Tidak ada kata yang pantas di hari yang mulia, yang dimana seluruh kaum muslimin, berbahagia dengan hari ini , salah satu dari dua hari yang disana Allah SWT menjadikan hari tersebut menjadi hari yg bahagia.
Nabi SAW mengatakan

فَإِنَّ اللَّهَ قَدْ أَبْدَلَكُمْ يَوْمَيْنِ خَيْراً مِنْهُمَا
sungguh Allah telah menggantikan hari raya hari raya kalian dengan dua hari raya yang baik yaitu idul fitri wa idul adha. Yaitu hari raya idul fitri dan hari raya idul adha.

Dan kita bersyukur kepada Allah SWT , yg atas limapahan nikmat , taufik serta hidayah nya , Allah SWT masih memberikan kita hidup di pagi hari ini.

Di pagi hari ini kita awali dengan takbir kepada Allah SWT, kita awali solat kita tadi dengan takbir. Nanti kita menyembelih kurban juga kita awali dengan takbir. Adzan untuk memanggil org2 solat juga dimulai dengan takbir. Demikian juga iqomah dimulai dengan takbir kepada Allah subhana Wata’ala.

Karena memang tidak ada yang lebih besar dari Allah SWT. TIDAK ada yang menciptakan selain Allah SWT. Yang memberikan kita begitru banyak kenikmatan.
An nahal 18

Ma’syirol muslimin jamaah solat ied rohimakumullah.
Idul adha mengajarkan kepada kita berbagai macam pelajaran2 yang berharga , salah satunya yg kita ambil , tentu peristiwa idul adha tidak lepas dari peristiwa seorang nabi yang mulia ibrohim AS . Beliau adalah seorang nabi yang disebut abul anbia, seorang nabi yg diberi Allah gelar khalilullah Kesayangan Allah, seorang nabi yg gigih untuk mendakwahkan tauhid, laillahaillah.

Beliau yang menyeru kepada ummat manusia untuk menyembah hanya kepada Allah SWT , dan meninggalkan segala sesembahan2 yang selama ini mereka sembah selain Allah SWT.

IBROHIM, diuji dengan Allah SWT, di uji dengan Allah SWT dengan berbagai macam ujian, yang sangat berat yang kalau seandainya kita yang menghadapi ujian tersebut kita tidak akan mampu dan takkan sanggup menghadapi ujian tersebut.

Allah SWT berfirman dalam Sūrah al-Baqarah 124:
وَإِذِ ٱبْتَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ رَبُّهُ بِكَلِمَاتٍ فَأَتَمَّهُنَّ

“Dan ketika Nabi Ibrāhīm diuji oleh Tuhannya dengan kalimat (serangkaian ujian perintah dan larangan) dan dia dapat memenuhinya.

Nabi Ibrohim ‘alaihi salam di uji Menghadapi pembangkangan Umatnya
Namrud, yang telah mendakwakan diri sebagai raja di muka bumi, memerintahkan untuk mendirikan sebuah bangunan sebagai tempat menyembah patung berhala. Ketika mendapati berbagai patung berhala dijadikan sebagai sembahan, maka Ibrahim bertekad menghancurkan berhala tersebut sebagai bentuk pembuktian bahwa patung batu hanyalah benda mati yang tidak dapat bertindak apapun.

فَجَعَلَهُمۡ جُذَٰذًا إِلَّا كَبِيرًا لَّهُمۡ لَعَلَّهُمۡ إِلَيۡهِ يَرۡجِعُونَ

“Maka Ibrahim membuat berhala-berhala itu hancur berpotong-potong, kecuali yang terbesar (induk) dari patung-patung yang lain; agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya.”

Ketika mereka pulang dan melihat berhala-berhala mereka hancur.

Tat kala itu mereka mengatakan
مَنْ فَعَلَ هَٰذَا بِآلِهَتِنَا إِنَّهُ لَمِنَ الظَّالِمِينَ

Siapakah yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang zalim”.

Lalu mereka memgatakan
قَالُوا سَمِعْنَا فَتًى يَذْكُرُهُمْ يُقَالُ لَهُ إِبْرَاهِيمُ

Mereka berkata: “Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim”.

Lalu mereka meminta di datangkan ibrohim, lalu nabi ibrohim di sidang lalu nabi inrohim di tanya ?

“Apakah kamu, yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, hai Ibrahim?”

Sebenarnya patung yang besar itulah yang melakukannya, maka tanyakanlah kepada berhala itu, jika mereka dapat berbicara”.

Sesungguhnya kamu (hai Ibrahim) telah mengetahui bahwa berhala-berhala itu tidak dapat berbicara”.

أَفَتَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَنْفَعُكُمْ شَيْئًا وَلَا يَضُرُّكُمْ

Maka mengapakah kamu menyembah selain Allah sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat sedikitpun dan tidak (pula) memberi mudharat kepada kamu?”

أُفٍّ لَكُمْ وَلِمَا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ ۖ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

celakalah kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah. Maka apakah kamu tidak memahami?

Takbir
Mendengar pernyataan bahwa kelak para penyembah berhala akan celaka, mereka tidak memyesal dan mengakui dosa-dosa mereka. Justru mereka hendak membunuh dan membakar Ibrahim. Para penyembah berhala itu beramai-ramai mengumpulkan kayu bakar untuk sebuah perapian besar.

tat kala Nabi Ibrahim mau dilemparkan ke dalam api yang sanagat besar, malaikat Jibril datang hadir untuk menawarkan pertolongan, Wahai ibrohim apakah kamu membutuhkan pertolonganku sekarang?

Perhatikan jawaban Nabi ibrohim jama’ah sholat ied Rohimakumullah yang tawakkalnya kepada Allah, Nabi ibrohim tata kala diberi bantuan oleh malaikat jibril, adapun pertolongmmu wahai jibril aku tidak butuh prrtolonganmu, kau adalah makhluk, kau adalah ciptaan Allah kau juga butuh Allah,
Adapun pertolongan Allah aku butuh sekarang

Jama’ah Sholat ied Rohima Kumullah
Takbir
Allah tat kala Menolong Nabi ibrohim ‘alaihi salam Allah tidak menurunkan hujan untuk memadamkan api yg membakar nabi ibrohim ‘alaihi salam, Allah juga tidak mengutus angin untuk memadamkan api yg membakar ibrohim ‘alaihi salm,.
Tapi Allah subhana Wata’ala, Robbun nar, AllaH tuhannya api yang langsung mengatakan kepada api

قُلْنَا يٰنَارُ كُونِي بَرْداً وَسَلَٰماً عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ

(“Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrāhīm).

Alllahu akbar 3x

Apakah sampai disitu ujian nabi Ibrohim
Ujian Nabi Ibrohim ‘alaihi salam Untuk mengorbankan Anaknya.

Dalam kitab “Misykatul Anwar” disebutkan kekayaan Nabi Ibrahim mencapai 12.000 ekor ternak. Jumlah tersebut merupakan jumlah yang pada zamannya termasuk jumlah yang sangat banyak, tergolong yg sangat kaya.

Dalam sebuah riwayat, Nabi Ibrahim pernah ditanya oleh seseorang atas jumlah ternaknya yang banyak itu, “Milik siapa ternak sebanyak ini?” Kata orang tersebut, yang kemudian dijawab oleh nabi Ibrahim, “Kepunyaan Allah, tapi kini masih milikku. Sewaktu-waktu bila Allah menghendaki, aku serahkan semuanya. Jangankan cuma ternak, bila Allah meminta anak kesayanganku Ismail, niscaya akan aku serahkan juga.”

Dalam tafsir ibnu katsir al quranul Adzim, mengemukakan bahwa pernyataan nabi Ibrohim AS itulah yang dijadikan bahan ujian untuk menguji iman dan taqwa Nabi ibrohim.

Takbir
Setelah lama sekali tidak dikaruniai keturunan,
Nabi Ibrohim tidak pernah lepas memgaungkan doanya kepada Allah
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ ٱلصَّالِحِينَ.

Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh

Allah langsung menjawabnya dengan ijabah dalam surat al-Safat 101:
فَبَشَّرْنَاهُ بِغُلاَمٍ حَلِيمٍ

(Maka kami berikan kabar gembira baginya (Ibrāhīm) dengan putera yang amat sabar.

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ ٱلسَّعْىَ

Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim

Namun, ketika Ismāʿīl sudah menginjak usia 7 tahun atau dalam riwayat lain usia 13 tahun dalam tafsir ibnu katsir.

Nabi Ibrohim mengatakan kepada Ismail anaknya.

يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ

Artinya: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu”
فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى.

“Maka pikirkanlah apa pendapatmu?”
Ismail ‘alaihi salam yg telah tertancap tauhid didalam dirinya, yang mana loyalitasnya hanyan untuk Allah.
maka Ismail ‘alaihissalam menjawabnya dengan penuh kepastian.

قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ

“Wahai ayahku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.”

Takbir
Ini lah pengorbanan nabi ibrahim dan Ismail AS, tat kala di uji oleh Allah SWT, Allah menguji sejauh mana loyalitas mereka , sejauh mana kecintaan mereka, apakah mereka lebih condong kepada hawa nafsu mereka, apakah mereka lebih mengutamakan dunia mereka daripada akhirat mereka.

Ini lah sejarah qurban di hari raya kurban. Yang kita peringati pada pagi hari ini. Allah maha pengasih dan penyayang, korban yang di korbankan bukan anak kita, tapi kambing, sapi, kerbau, dan lainnya. Sebab Allah tahu, kita tidak akan mampu menjalani nya, jangankan memotong anak kita.

Memotong sebagian harta kita untuk menyembelih hewan kurban pun kita masih terlalu banyak berfikir. Memotong 2,5 persen harta kita, untuk zakat kita masih belum menunaikannya.
Memotong sedikit waktu kita, untuk sholat 5 waktu, kita masih keberatan. Menunda sebentar waktu makan, untuk berpuasa, kita masih berat untuk melaksanakannya.

Jama’ah sholat Rahimakumullah
Allah subhana wata’ala benar dalam hal Allah mengatakan
بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰ

Kalian lebih mengutamakan dunia, padahal akhirat itu lebih baik dan lebih kekal, harta yang kita keluarkan dijalan Allah itulah yg kekal abadi.

Adapun dunia yg fana ini itu semua akan kita tinggalkan, tidak ada satupun harta benda yg kita bawa menuju akhirat.
Tapi kenapa kita mati-matian mencari kesempurnaan kehidupan dunia tapi kita meninggalkan urusan akhirat yg kekal abadi.

Jama’ah sholat ied Rohima kumullah,
Takbir
Daging-daging kurban tidak akan sampai kepada Allah, darah-darah yg di dikucurkan dihewan qurban tidak akan sampai kepada Allah, namun yg sampai kepada Allah adalah ketaqwaan kita dan keikhlasan kita kepada Allah.

مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ

Tulus dan ikhlas Beribadah kepada-Allah

Allah huakbar 3x
Di hari yang bahagia ini mari kita perbanyak ibadah kepada Allah SWT . Mari kita tingkatkan ketaqwaan kita Allah SWT,

renungkan lah kisah nabi ibrahim dan nabi ismail bahaimana pengorbanan yang telah mereka lakukan, kita pasti diuji meskipun ujian tersebut tidak seperti yang di alami oleh Nabi Ibrahim AS.

Ketahuilah ujian yang diberikan Allah SWT, untuk membuktikan apakah keimanan kita benar benar jujur atau hanya di lisan saja.

Maka dengan ujian akan kelihatan, siapa hamba yang benar2 beriman dan mana yang berpura2.

أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا َوَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ إِنَّهُ هُوَ السَمِيْعُ العَلِيْمُ

Editor : Tim Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.

Copy link
Powered by Social Snap