Hati-hati! Kebiasaan ini Bisa Merusak Ginjal Kita Secara Perlahan
Ginjal adalah organ yang bekerja setiap hari tanpa henti untuk menyaring darah, membuang racun, dan
menjaga keseimbangan cairan tubuh. Tapi tau gak sih kalau beberapa kebiasaan kita bisa merusak ginjal
secara perlahan? Apa saja kebiasaan yang bisa merusak ginjal?
Ginjal bisa cepat rusak atau menurun fungsinya kalau kita melakukan kebiasaan ini:
- Kurang minum air.
Ginjal kita bekerja seperti filter cairan yang harus tetap basah supaya bisa menyaring kotoran dengan baik.
Bayangkan aja kalau filter ini kering atau tersumbat, jadinya kotoran malah menumpuk dan bikin sistemnya
rusak. Nah, kalau kita kurang minum, ginjal jadi kesulitan membuang limbah yang bisa meningkatkan risiko
batu ginjal dan memperberat kerjanya. Jadi kita wajib minum air putih minimal 2-3 liter sehari atau setara
dengan 3-5 botol air mineral ukuran 600 ml atau sekitar 10-15 gelas. Kalau pakai botol besar 1,5 liter berarti
cukup 1-2 botol sehari. Ingat, jangan mengganti konsumsi air dengan soda atau minuman manis karena justru
bisa memperparah beban kerja ginjal. - Konsumsi garam berlebihan.
Konsumsi garam berlebihan membuat ginjal bekerja ekstra keras untuk membuang natrium. Tetapi jika
terlalu banyak, ginjal bisa kewalahan. Akibatnya, natrium menumpuk di dalam darah, menarik lebih banyak
cairan dan bikin tekanan darah naik. Tekanan darah tinggi ini bisa merusak pembuluh darah di ginjal sehingga
fungsinya lama-lama menurun. Untuk menjegahnya, kita kurangi makan cemilan asin, makanan instan dan
fast food. Sebagai gantinya, gunakan bumbu alami seperti bawang putih, lada, atau rempah-rempah untuk
menambah rasa tanpa harus bergantung pada garam. - Sering konsumsi minuman bersoda dan alkohol.
Minuman soda berwarna gelap umumnya mengandung fosfat tinggi yang jika berlebihan bisa mengganggu
keseimbangan mineral dan mempercepat kerusakan ginjal. Sementara itu, soda bening mungkin lebih rendah
fosfat tapi tetap mengandung gula yang tinggi atau pemanis buatan yang dapat meningkatkan risiko obesitas,
diabetes, dan tekanan darah tinggi. Semuanya berkontribusi menyebabkan kerusakan ginjal dalam jangka
panjang. Sementara itu, minum alkohol bisa berdampak buruk pada ginjal karena menyebabkan dehidrasi
dan memperburuk tekanan darah tinggi. Saat kita minum alkohol, tubuh kehilangan lebih banyak cairan
karena alkohol bersifat diuretik yang membuat kita lebih sering buang air kecil. Akibatnya, ginjal harus bekerja
lebih keras untuk menyaring darah dan menjaga keseimbangan cairan. Jika dehidrasi terjadi terus-menerus,
ginjal bisa mengalami stres dan fungsinya menurun. Selain itu, konsumsi alkohol dalam jumlah besar bisa
meningkatkan tekanan darah yang dapat merusak ginjal dan merusak hati. Jadi, sebaiknya kurangi atau
hindari minum alkohol. Sebagai gantinya, pilih air putih untuk menjaga fungsi ginjal tetap optimal. - Konsumsi Obat Anti-Nyeri Berlebihan.
Obat peredah nyeri seperti ibuprofen, jika dikonsumsi terlalu sering atau dalam jangka panjang bisa merusak
ginjal. Kondisi ini dikenal sebagai nevropathy analgesic. Ibarat mesin yang terus dibaksa bekerja tanpa
istirahat, ginjal yang terlalu sering terpapar obat ini bisa mengalami penurunan fungsi. Obat anti-nyeri ini juga
punya efek samping mengganggu aliran darah ke ginjal. Membuatnya sulit menyaring limbah dengan optimal
dan dalam jangka panjang bisa menyebabkan gagal ginjal. Untuk menjaga ginjal tetap sehat, gunakan obat
peredah nyeri hanya jika benar-benar diperlukan dan sesuai dosis yang dianjurkan dokter. - Pola Makan Tinggi Protein dan Makanan Ultraproses.
Konsumsi protein memang penting untuk tubuh, tapi jika berlebihan, terutama dari daging merah dan
suplemen protein tinggi, ginjal bisa bekerja lebih keras untuk menyaring produk limbah hasil metabolisme
protein. Selain itu, makanan ultraproses seperti sosis, nugget, dan mie instan sering mengandung fosfat dan
natrium tinggi yang bisa mengganggu keseimbangan mineral dalam tubuh dan meningkatkan tekanan darah
yang akhirnya bisa mengganggu fungsi ginjal. Agar ginjal tetap sehat,batasi konsumsi daging merah
berlebihan dan makanan olahan. Sebagai gantinya, pilih sumber protein yang lebih ramah ginjal seperti ikan,
tahu, dan tempe. Jika membutuhkan asupan protein lebih banyak, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi
untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi tubuh. - Terlalu sering minum minuman manis.
Minuman manis seperti boba, teh susu kemasan, atau kopi dengan banyak sirup gula meningkatkan risiko
diabetes dan obesitas yang merupakan dua penyebab utama penyakit ginjal kronis. Saat kadar gula darah
tinggi terus menerus, ginjal harus bekerja ekstra keras untuk menyaring kelebihan gula dari darah. Jika kondisi
ini berlangsung lama, ginjal bisa mengalami kerusakan permanen. Minuman seperti boba sering mengandung
gula tinggi. Satu gelas bisa mencapai 40 sampai 60 gram gula. Jauh melebihi batas harga konsumsi gula yang
direkomendasikan oleh WHO, yaitu sekitar 25 gram untuk wanita dan 36 gram untuk pria. - Sering menahan buang air kecil.
Menunda buang air kecil terlalu sering bisa membuat urin bertahan lebih lama di kandung kemih yang
meningkatkan risiko infeksi saluran kemih atau ISK. Jika infeksi ini tidak teratasi, infeksi bisa menyebar dan
naik ke ginjal. Bisa menyebabkan pielonefritis, yaitu infeksi ginjal yang bisa merusak jaringannya. Selain itu,
kebiasaan ini juga bisa meningkatkan tekanan di dalam ginjal, membuatnya bekerja lebih keras dari
seharusnya. - Kurang tidur.
Saat tidur, tubuh melakukan perbaikan sel-sel termasuk di ginjal. Kurang tidur bisa meningkatkan kadar
hormon stres seperti kortisol yang dalam jangka panjang bisa meningkatkan tekanan darah dan merusak
pembuluh darah di ginjal. Selain itu, kurang tidur juga dikaitkan dengan gangguan metabolisme glukosa yang
bisa mempercepat risiko diabetes, yang jadi salah satu penyebab utama penyakit ginjal kronis. ginjal kronis. - Kebiasaan merokok.
Merokok tidak hanya berbahaya bagi paru-paru, tetapi juga bisa merusak ginjal. Nikotin dan bahan kimia lain
dalam merokok mempersempit pembuluh darah, mengurangi aliran darah ke ginjal, dan dalam jangka
panjang, ini bisa menyebabkan kerusakan ginjal progresif dan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi serta
gagal ginjal. Makanan seperti bayam, coklat, bit, kacang-kacangan, dan teh hitam mengandung oksalat,
senyawa yang bisa berikatan dengan kalsium dan membentuk batu ginjal. Jika dikonsumsi berlebihan tanpa
keseimbangan kalsium yang cukup, oksalat bisa mengendap di ginjal dan meningkatkan risiko terbentuknya
batu ginjal. Sebaiknya konsumsi bersama sumber kalsium alami, seperti susu, keju, atau yogurt, karena
kalsium bisa membantu mengikat oksalat di usus sebelum mencapai ginjal. Terlalu banyak mengonsumsi
minuman berenergi dan kafein. Minuman berenergi dan kopi dalam jumlah besar bisa meningkatkan tekanan
darah dan menyebabkan dehidrasi. Kafein yang berlebihan juga bisa memicu peningkatan ekskresi kalsium
dalam urin, yang dalam jangka panjang bisa berkontribusi pada pembentukan batu ginjal. Batasi konsumsi
kafein hingga tidak lebih dari 400 miligram per hari atau sekitar 4 cangkir kopi. Jika membutuhkan energi
tambahan,cobalah tidur yang cukup dan konsumsi makanan bernutrisi sebagai alternatif. - Sering menggunakan suplemen herbal dan suplemen tinggi protein tanpa pengawasan.
Banyak suplemen herbal yang belum teruji keamanannya bisa mengandung zat beracun bagi ginjal. Selain itu,
suplemen protein berlebihan seperti whey protein atau kreatin dalam dosis tinggi bisa memperberat kerja
ginjal, terutama bagi mereka yang sudah memiliki masalah ginjal. Sebelum mengonsumsi suplemen herbal
atau protein tinggi, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi. Gunakan dalam dosis yang wajar dan seimbang
dengan kebutuhan tubuh. Nah, itu dia beberapa kebiasaan yang bisa merusak ginjal kita.
Yuk mulai hari ini sayangi ginjal kalian,minum air putih yang cukup dan kurangi konsumsi makanan atau
minuman tinggi gula dan natrium mulai hari ini!
Penulis: Aini