Bencana Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Tapteng, Ibu dan 3 Anak Tewas
Kabar duka menyeliputi tanah Tapanuli, hujan deras mengguyur selama 5 hari berturut-turut hingga
mendatangkan musibah banjir dan tanah longsor, tepatnya pada selasa 25 November.
Air berwarna coklat keruh bercampur dengan kayu mendadak muncul dari arah pegunungan menyebabkan
timbulnya banjir bandang. Dari video amatir yang beredar di Facebook, banjir bandang di Huta Bolon Tukka
ini viral di media sosial. Dari informasi yang diterima, ibu dan tiga anaknya tewas tertimbul longsor di wilayah
Sitahuis.
Sekitar pukul 6 pagi, Selasa 25 November 2025, dilaporkan bahwa tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Di
lokasi yang lain, tepatnya di desa Mardame, tanah longsor mengakibatkan suatu rumah tertimbun. Di sana
terdapat korban jiwa seorang ibu dan tiga anaknya dikabarkan tewas.
Kejadian ini pertama kali didapati oleh Kepala Desa Mardame bernama Pak Gultung. Dia awalnya curiga
bahwa di sana rumah-rumah korban keadaan seperti itu. Setelah dilihat dari bagian belakangnya, ternyata
sudah tertimbun longsor. Setelah itu mereka mendobrak pintu dan mendapati bahwa seorang ibu dan tiga
anaknya terdapat di timbunan longsor.
Ada empat kecamatan di Sibolga yang terdapat banjir. Saat ini mereka sudah melakukan evakuasi. Sementara
itu di Tapanuli Tengah, 7 kecamatan yang terdapat banjir. Banjir bandang ini disebabkan hujan deras dengan
intensitas tinggi yang mengguyur Tanpanuli Tengah sejak 17-22 November kemarin.
Penulis: Aini

