Tren “kabur aja dulu” Menyebar Luas di Platform Media Soial
Halo rukajiers,tau tidak? Disejumlah platform sosial media hastag atau tagar kabur aja dulu saat ini sedang jadi tren. Berkat tagar atau hastag ini, warganet jadi mencari berbagai cara kabur versi elegan, baik dalam bentuk beasiswa pendidikan ataupun lowongan pekerjaan. Terkesan sederhana memang tapi, tagar ini jadi indikasi bahwa warga net sungguh-sungguh berniat meninggalkan tanah kelahirannya karena lelah dengan beragam problematika di negeri ini sampai berharap kesejahteraan hidup yang lebih layak dan mencari peruntungan di negara lain.
Tapi, apakah benar pindah ke luar negeri selalu lebih menguntungkan? Jangan-jangan hanya sekadar rumput tetangga lebih hijau? Memang, di luar sana, gaji mungkin lebih tinggi, fasilitas juga bagus, dan peluang karier lebih luas. Tapi, ada banyak faktor yang juga perlu dipertimbangkan, dan justru luput dari perhatian. So, sebelum buru-buru ikut tren kabur aja dulu, penting untuk melihat gambaran besarnya. Pindah ke luar negeri bukan sekadar soal gaji, tapi juga ada ina inu yang harus dipikirkan.
Apabila diperhatikan lebih dalam, ini bisa jadi bentuk protes yang tak disadari pada ketidakpastian hidup di Indonesia. Misalnya, banyak anak muda yang memilih untuk belajar di luar negeri bukan hanya untuk gaya- gayaan. Pasalnya, sistem pendidikan di Indonesia dinilai masih memiliki beberapa masalah. Seperti kurangnya fasilitas, keterbatasan kesempatan, sampai lapangan pekerjaan yang tak selalu sejalan sama gelar yang didapat. Akhirnya, kini banyak yang mengungkapkan keunggulan tinggal di luar negeri. Banyak orang yang mulai membagikan tips dan pengalaman hidup di luar negeri.
Dari banyaknya cuitan yang di X, beberapa negara yang paling banyak jadi tujuannya adalah Jepang, Australia, Malaysia, Singapura, dan Dubai.
Penulis: Aini