BeritaPendidikanTulisan

PANTUN LITERASI SISWA MUHADUA (SD Muhammadiyah 2) Aekkanopan

Pergi pulang membawa semangka
Semangka dibelah merah warnanya
Selamat datang Ibu Ketua PKK Sumatera Utara
Di Kabupaten Labura tercinta.

Sepenggal pantun yang dibacakan ananda Erlangga Al Ghaffar, siswa kelas 5 SD Muhammadiyah 2 Aekkanopan Labuhanbatu Utara dihadapan Ibu Ketua TP. PKK Provinsi Sumatera Utara Ny. Nawal Edy Rahmayadi, Ketua TP. PKK Labura Ny. dr. Rama Dhona Hendriyanto Sitorus M.Ked(Ped), Sp.A dan Ketua I Bidang Pembinaan Karakter Keluarga TP. PKK Labura Ny. dr. Hj. Zuhriani Samsul Tanjung, Sekda Labura H. Muhammad Suib, S.Pd, MM., Ketua VI Bidang Kesehatan Keluarga dan Lingkungan Ny. Hj. Sri Wahyu Ramadhani Muhammad Suib, para Kepala OPD Labura, para Camatse Labuhanbatu Utara.

Tim Monitoring Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP. PKK) Provinsi Sumatera Utara melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Labuhanbatu Utara dalam rangka Monitoring Pelaksanaan lomba Desa / Kelurahan Pelaksana Tertib Administrasi PKK, PAAR, UP2K PKK, Hatinya PKK, Iva Test Tahun 2022. Kunjungan ini bertempat di Aula Ahmad Dewi Syukur, Selasa 30 Agustus 2022.

Keberanian ananda Erlangga Al Ghaffar tak urung membuat para ibu-ibu PKK yang hadir terpukau.

Berpantun adalah bagian tak terpisahkan dari budaya Nusantara. Sebagai warisan budaya Melayu, berpantun amat tinggi nilainya. Karena itu, melalui gerakan literasi sekolah menciptakan sebuah kebiasaan baru dan mendekatkan anak terhadap pantun.

Menurut Alwasilah (2012:166) terdapat tujuh prinsip dalam pembelajaran literasi, yaitu:
1. Literasi adalah kecakapan hidup (life style) yang memungkinkan manusia berfungsi maksimal sebagai anggota masyarakat.
2. Literasi mencakup kemampuan reseptif dan produktif dalam upaya berwacana secara tertulis maupun secara lisan.
3. Literasi adalah kemampuan memecahkan masalah.
4. Literasi adalah refleksi penguasaan dan apresiasi budaya.
5. Literasi adalah bagian refleksi (diri)
6. Literasi adalah hasil kolaborasi
7. Literasi adalah kegiatan melakukan interpretasi.

Literasi pantun mengandung nilai-nilai kehidupan yang sangat berharga dalam membangun watak dan karakter peserta didik sebagai nilai kecakapan hidup, dan sudah sepantasnya pantun harus terus dilestarikan dan diajarkan di sekolah-sekolah.
(YP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.

Copy link
Powered by Social Snap