Hujan Meteor November 2024, Kapan Puncaknya?
Ruangkaji.id – Fenomena astronomi tahunan yakni Hujan Meteor Taurid pada 4-5 November 2024. Sementara itu, berdasarkan riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga akan terjadi hujan meteor lagi di pertengahan November nanti, yakni Leonid pada. Pada tahun 2024, hujan meteor Leonid yang terkenal akan bersaing dengan cahaya bulan dari bulan gibbous yang memudar pada pagi puncak hujan meteor tersebut, 18 November. Anda juga dapat mencoba menyaksikannya pada pagi hari tanggal 17 November.
Puncaknya diprediksi pada 18 November 2024. Waktu yang tepat untuk menonoton hujan meteor ini yaitu larut malam, pada 17 November hingga fajar pada 18 November. Pagi hari 17 November mungkin juga bisa. Fase bulan terdekat pada tahun 2024, bulan purnama jatuh pada 15 November. Jadi bulan gibbous yang memudar akan membersihkan beberapa meteor pada tahun 2024. Berikut tips untuk menonton Leonids di bawah sinar bulan :
- Meteor yang diharapkan saat puncak, dalam kondisi ideal: Di bawah langit yang gelap tanpa bulan, Anda mungkin melihat 10 hingga 15 meteor Leonid per Catatan: Hujan meteor Leonid yang terkenal menghasilkan salah satu badai meteor terbesar dalam ingatan orang hidup. Tingkatnya setinggi ribuan meteor per menit selama rentang waktu 15 menit pada pagi hari tanggal 17 November 1966. Malam itu, meteor Leonid memang, sebentar, jatuh seperti hujan. Beberapa yang menyaksikannya memiliki kesan kuat tentang Bumi yang bergerak melalui ruang angkasa, mengarungi aliran meteor . Badai meteor Leonid terkadang berulang dalam siklus 33 hingga 34 tahun. Tetapi Leonid pada pergantian abad – meskipun luar biasa bagi banyak pengamat – tidak menyamai hujan tahun 1966. Dan, di sebagian besar tahun, Lion merintih alih-alih mengaum.
- Peneliti Pusat Riset Antariksa, Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN, Farahhati Mumtahana mengungkapkan mengamati hujan meteor dapat dilakukan dengan cara kita mencari tempat yang gelap dan berpandangan luas (tidak ada bangunan tinggi), misalnya di pegunungan atau pantai.
Jika bisa berdiri di bawah radian di belahan manapun maka hujan meteor terlihat lebih banyak. Tak ada fenomena yang akan langsung berdampak ke kehidupan manusia. Jika pun bisa, maka tidak akan terlalu terasa karena berada dalam lingkungan antariksa.
Penulis: Aini