SMARTPHONE DAN MASA DEPAN ANAK
Riset dari Yayasan Keluarga Kaiser memberikan data bahwa anak anak menggunakan waktunya untuk bermain smartphone selama 7 jam. Hal ini bisa menjadi bahan pikiran untuk kita semua sebagai orang tua.
Bagaimana dampak yang akan terjadi?
Riki Hendrawan,S.Kom , Seorang Guru Informatika SMA mengatakan ketergantungan anak anak di bawah usia dewasa terhadap smartphone sangat mengkhawatirkan, Peran orang tua sangatlah diperlukan dalam hal ini untuk memastikan anak tidak berada pada jalur yang salah dalam pemanfaatan smartphone yang digunakannya, jika berada pada jalur yang salah maka para orang tua harus bersiap pada tingkah dan sikap yang tak diinginkan dikemudian hari.
Kita melihat pada tingkatan pelajar, bagaimana smartphone menjadi barang yang wajib mereka miliki padahal secara kebutuhan Smartphone bukanlah barang yang wajib dimiliki bagi mereka. Ada yang digunakan untuk hanya bermain game, chattingan dengan teman. Hanya hal itu yang mestinya ketika kita lihat itu bukanlah hal yang harus mereka kerjakan.
Dalam urusan smartphone memang ada perdebatan yang terjadi pihak pro dan kontra, sebenarnya hal ini didasari atas apa yang mereka alami sendiri. Pihak Pro menganggap Smartphone diberikan sejak dini bertujuan untuk media pembelajaran, sarana bermain, berkomunikasi dan menyenangkan anak. Bagi yang menganggap kontra Smartphone dapat menyebabkan ketergantungan yang membuat anak tidak bisa lepas dari barang tersebut dan tidak dapat mengerjakan hal hal lain dan akan menghabiskan lebih banyak bermain smartphone melakukan hal lain yang kita anggap lebih baik.
Smartphone bisa sangat bermanfaat untuk anak jika tidak salah dalam penggunaan, namun yang sering terjadi adalah keinginan orang tua tidak dibarengi dengan pengawasan yang dilakukan oleh orang tua itu sendiri.
Sebagai contoh anak diberikan smartphone yang bertujuan sebagai media pembelajaran dan dalam satu kondisi orang tua sudah sangat percaya bahwasannya anak akan menggunakan smartphone hanya sebagai media pembelajaran pengawasan yang dilakukan orang tua longgar dikarenakan factor kesibukan dalam bekerja nah pada momen ini anak akan memiliki ruang untuk menyalurkan fikiran pensarannya dan mencoba menginstall game yang dianggap oleh anak dan orang tua hanya permainan biasa. Game akan dimainkan secara terus menerus oleh anak bahkan dimanapun dan kapanpun pada akhirnya smartphone yang awalnya digunakan untuk media pembelajaran berubah menjadi hanya sebagai sarana bermain.
Hal kecil yang tergambar pada kejadian diatas adalah awal mula dari dampak negative yang bisa ditimbulkan dari smarphone terhadap anak.
Jadi, bagi para orang tua bijaklah dan awasilah anak jangan sampai mereka bergantung pada game yang ada di smartphone.
Penulis akan melanjutkan tulisan tentang “bahaya ketergantungan smartphone kepada anak” dikemudian hari pantengin terus situs web ini ya.
Pingback: Agen Perubahan : Oleh : Ilham Silaen - Ruang Kaji