KEAJAIBAN DALAM DIAM
Banyak orang yang berbicara untuk membela diri, padahal kalau dia diam, Allah yang bakal bela dia. Kita membela diri tuh kadang-kadang gak ngaruh, karena pembelaan kita itu dianggap subjecktif. Tapi kalau Allah yang bela, Allah punya banyak sekali cara. Allah yang maha menggenggam hati manusia. Diam harus digunakan dalam keadaan dan situasi yang tepat, seperti jika kita sedang berselisih paham dengan seseorang, cukup jelaskan apa yang dibutuhkan dan jangan selalu melakukan pembelaan terhadap diri kita, selebihnya serahkan kepada Allah biar Allah yang bela kita.
Ada sebuah kisah dimana nabi Zakaria berdoa kepada Allah untuk memberikan beliau keturunan, beliau berdoa selama kurang lebih 50 tahun lamanya tanpa pernah berputus asa sama sekali. Kemudian Allah menjawab doanya dengan memberikan seorang anak laki-laki yang akan diberi nama Yahya. Namun, nabi Zakaria kurang yakin, Bagaimana mungkin memiliki seorang anak sedangkan umurnya sudah 80 tahun. Disini seperti tarik-menarik antara logika manusia dengan iman, imannya percaya bahwa Allah maha kuasa namun logikanya berpikir bagaimana caranya, sedangkan beliau dan istrinya sudah tua.
Lalu, nabi Zakaria berdoa kepada Allah untuk memberinya tanda sebagaimana yang telah tercantum dalam Al-Qur’an.
Surat Maryam: 10-11
Dia (Zakaria) berkata, “Wahai Tuhanku, berilah aku suatu tanda.” (Allah) berfirman, “Tandanya bagimu ialah bahwa engkau tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama (tiga hari) tiga malam, padahal engkau sehat.”
Pada saat itu nabi Zakaria bisa berdzikir, tilawah, adzan, membaca taurat, namun beliau tidak bisa berbicara, sebab apa? Sebab Allah ingin nabi Zakaria dzikir saja selama 3 hari, Allah ingin nabi Zakaria mengingatnya terus-menerus selama 3 hari sebelum Dia menunjukkan kebesaran-Nya.
Dari kisah tersebut kita mendapatkan point penting yaitu, bagaimana mendapatkan keajaiban didalam diam? Maka isilah diam tersebut dengan dzikir.
Penulis: Aini
Gambar : https://pin.it/1NIdpg7