BeritaGaya HidupPendidikanSosial

Anak-anak Perlu Pengawasan dari Bahayanya Game Roblox

Hai Rukajiers! game roblox kini digemari oleh anak-anak di seluruh dunia dan juga Indonesia. Roblox
menawarkan permainan tanpa batas, tapi dampaknya cukup mengkhawatirkan bagi anak-anak.

Seperti yang kita tahu, roblox ini selain main game secara virtual, bisa juga antar pemainnya saling
berinteraksi. Perlu dipahami bahwa roblox ini sebetulnya platform yang isinya banyak game. Jadi dalam roblox
itu bukan satu jenis saja, sehingga semua resiko-resiko yang ada di platform media sosial lainnya juga ada di
roblox, di mana anak-anak bisa bermain dengan orang-orang yang dia tidak kenal dan bisa menemukan
berbagai macam hal yang bisa menjadi negatif maupun positif sebetulnya.

Nah, dampak negatifnya seperti apa? Sebenarnya ini bukan hal yang baru dari awal kemunculannya, terutama
saat pandemi. Roblox ini booming sekali ya, semua anak-anak sepertinya punya akun roblox. Nah dari situ
pun sudah muncul dampak negatif. Misalnya, satu hal yang paling mendasar, anak terlalu lama atau tidak ada
batasan dalam bermain game, sehingga durasinya berlebihan, dia melalaikan aktivitas-aktivitas yang lain, juga
mengganggu konsentrasi, belajar dan sebagainya.

Roblox ini sifatnya platform media sosial, sehingga anak-anak bisa bertemu dengan siapapun. Jadi, anak ini
tidak tahu, ini orang sebenarnya siapa? sehingga, bisa saja ada nilai-nilai, ada pemikiran-pemikiran yang tidak
pas untuk anak anak. Tapi mereka akhirnya jadi terkontaminasi akan hal itu. Misalnya, kalau main roblox itu
kan ada chat room nya, di situ mereka bisa saling ngobrol. Akhirnya mereka terus saling ngobrolin tentang
hal-hal lain yang di luar game, gitu ya. Nah ini yang harus diperhatikan supaya tidak berdampak buruk

terhadap keterampilan sosialnya dia, kepada keemosinya dia. Kalau semua takarannya pas dengan usianya
anak mungkin dampak negatifnya bisa ditekan. Ada pengawasan, ada pendampingan, ada pembatasan
terhadap anaknya.

Game sendiri juga harus disikapi hati-hati karena ada resiko adiktif ketagihan, karena memang dirancangnya
seperti itu. Ketika bermain game, akan muncul hormon dopamin gitu ya, yang memang bikin kita senang,
semangat, nah itu yang kita cari. Nah perlu dilihat juga, kenapa anak kok jadi ketagihan main game? Anakanak ini memang biasanya main game sebagai pelarian. Misalnya dia di rumah tidak kondusif, suasananya
lebih asik main game, deh. Atau dia kesulitan dalam pelajaran terus tidak ada yang membantunya, terus dia
lari ke game. Jadi, di belakang perilaku kenapa anak ini kok nempel banget dengan game, kita harus cari tahu
alasannya.

Idealnya, ketika anak diberikan gadget, ketika anak mengenal game, kita harus memberikan aturan dan
berdiskusi sejak awal bersama anaknya. Jadi, semisalnya dari awal anak sudah terlanjur ketagihan dan susah
diatur, nah orang tua akan butuh effort yang lebih untuk mengubah sikap anak tersebut. Anak-anak sekarang
kan kebanyakan bersikap kritis ya, jadi perlu ada diskusi “kenapa sih, kamu tidak boleh bermain gadget lebih
dari 1 jam?”. Oke, karena dia hanya punya waktu 1 jam, berarti dia berpikir sisa waktunya dia akan melakukan
apa? Disini peran orang tua sangat membantu perkembangan anak, mereka harus menyediakan alternatif
kegiatan apa yang bisa dilakukan anak kalau dia tidak boleh main gadget. Anak tidak boleh dibiarkan
sendirian. Karena tugas orang tua harus membantu dan melindungi anak mereka.

 

Penulis: Aini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.

Copy link
Powered by Social Snap