Mudrick Sangidu Berpulang: Warisan Perjuangan Sang Pendiri Mega Bintang
Ruangkaji.id – Pendiri organisasi masyarakat (ormas) Mega Bintang, Mudrick Sangidu, telah berpulang pada Minggu, 19 Januari 2025, pukul 14.08 WIB di Rumah Sakit Indriati Solo Baru. Beliau meninggal dunia pada usia 81 tahun setelah menjalani perawatan intensif akibat kondisi kesehatannya yang menurun. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, kerabat, dan masyarakat yang mengenalnya sebagai tokoh yang berdedikasi tinggi dalam memperjuangkan nilai-nilai keadilan dan kepentingan rakyat.
Mudrick Sangidu dikenal luas sebagai sosok yang berpengaruh dalam dunia politik dan sosial di Indonesia. Selain menjadi pendiri Mega Bintang, ia juga memiliki peran penting dalam Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Di bawah kepemimpinannya, Mega Bintang menjadi simbol perjuangan untuk menegakkan aspirasi masyarakat kecil dan melawan ketidakadilan. Kiprahnya di dunia politik dan sosial telah memberikan inspirasi bagi banyak orang untuk terus memperjuangkan kebenaran dan keadilan.
Berita kepergian Mudrick Sangidu memicu gelombang ucapan duka cita dari berbagai kalangan. Sejumlah tokoh politik, aktivis, hingga masyarakat umum menyampaikan penghormatan terakhir kepada beliau. Mereka mengenang Mudrick sebagai figur yang teguh memegang prinsip dan selalu berjuang demi kepentingan rakyat. Salah satu tokoh nasional menyebut bahwa Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya yang telah mendedikasikan hidupnya untuk kemajuan bangsa.
Kepergian Mudrick Sangidu menjadi momen refleksi bagi banyak pihak atas warisan perjuangan yang telah ia tinggalkan. Nilai-nilai yang ia tanamkan melalui Mega Bintang akan terus dikenang sebagai bagian dari sejarah perjuangan sosial-politik di Indonesia. Prosesi pemakaman beliau dijadwalkan akan berlangsung pada Senin, 20 Januari 2025, di Solo dengan dihadiri oleh keluarga besar, kerabat dekat, serta para tokoh masyarakat yang ingin memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum.
